Rabu, 12 Mei 2010

WAHAI DIRI...!!!!


Wahai diri, apa engkau mengingkari hari pertemuan dengan Tuhan-Mu?
Wahai diri, bagaimana sholatmu?
Wahai diri, berapa banyak ayat Quran yang telah engkau hafal?
Wahai diri, seberapa sering engkau bertaubat kepada Allah?
Wahai diri, berapa malam yang engkau habiskan untuk menangis dalam takut kepada Allah?
Wahai diri, apakah engkau masih mengharapkan ridho Tuhanmu?

Ampuni kami ya Rabb ... Ampuni kami ya Rabb ... Ampuni kami ya Ghofururrahim ...


"Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu dengan main-main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(Al Mu'minun : 114-115)
Read More..

SENYUMMU ADALAH KADO TERINDAH


Terkadang hadiah yang paling berharga dan berkesan adalah senyum dan kata-kata yang baik lagi santun. Ketika Rasulullah mengajak para sahabatnya untuk saling memberikan hadiah, dengan tujuan untuk menghilangkan permusuhan atau kemarahan diantara mereka sehingga kemudian mendatangkan persahabatan dan kecintaan. Beliau bersabda: Saling berjabat-tanganlah kalian, maka akan hilang kedengkian, dan saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai. Sesungguhnya, manusia dengan tabiatnya, merasa bahagia ketika mendengar ada orang yang memujinya atau mengkhususkannya, ataupun menyanjungnya dengan sanjungan yang layak, atau bila ada orang yang menghormati dirinya. Maka dia akan merasa dianggap harga dirinya, dan akan bertambah rasa saling mencintai antar sesama. Sesungguhnya hadiah, adalah satu dari sekian banyak sarana untuk menciptakan suasana yang bermakna pujian, sanjungan, dan penghormatan diantara sesama, sebab dengan itu keinginan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dari sesama kita bisa tercapai Misalnya dari ketetanggaan, kita memberikan hadiah dengan penuh senyum dan ucapan-ucapan yang santun akan menggenapkan maksud dan tujuan yang pada gilirannya akan menambah kedekatan hubungan kemanusiaan, dan semakin berkembang rasa cinta dan penghormatan. Dan sesuai dengan apa yang dikemukakan psikolog, Sesungguhnya hadiah termasuk salah satu jenis solusi kejiwaan untuk mengobati kegersangan jiwa itu sendiri, dimana hadiah tersebut merupakan implementasi penghargaan, penghormatan, kekaguman kepada orang lain yang bermuara pada membahagiakan orang lain. Kalau hadiah itu diberikan kepada orang yang paling dekat kepada kita, seperti seorang suami kepada isteri, ataupun sebaliknya, atau seorang anak atau puteri kepada kedua orang tuanya atau pun sebaliknya, atau seorang sahabat atau kawan jauh, maka itu semua sangat bernilai dihadapan orang yang menerima hadiah. Sesungguhnya, nilai hadiah bukanlah pada nilai nominalnya, melainkan pada kedudukannya yang bisa memaknakan perasaan kemanusiaan. Yang demikian krena manusia butuh kepada bantuan kejiwaan secara terus-menerus, baik dari orang di sekelilingnya, ataupun kerabat, dalam berbagai jenis hadiahnya. Contohnya: ketika mengunjungi orang sakit disamping memang hal itu wajib, akan tetapi dengan memberikan hadiah, … kata-kata yang memotivasinya adalah hadiah, …surat-menyurat adalah hadiah, … dan hadiah adalah bermacam-macam. Sesungguhnya hadiah yang baik akan melanggengkan persahabatan, dan orang yang menerima hadiah pun menganggapnya sebagai sesuatuyang indah. Orang yang memberinya pun akan bahagia karena bisa memberikan sesuatu yang berharga kepada sahabatnya. Sesungguhnya hadiah merupakan solusi terhadap segala problematika persahabatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dimana ia bisa menambah kuat ikatan kekerabatan, antara pemberi dan penerima hadiah. Oleh karena itu, sudah semestinya, kita semuanya, yang besar maupun kecil untuk membiasakan diri untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Kita memberinya hadiah, ataupun kenang-kenangan pada berbagai kesempatan yang ada dan kita tambahkan dengan dua hadiah lainnya, yaitu senyum yang ikhlas dan ucapan yang santun yang keduanya tidak perlu membeli. Read More..

Selasa, 11 Mei 2010


TEMUKAN SEBUAH KETENANGAN
Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah anda menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin anda mencoba dengan memasukkan telapak tangan anda ke dalam air. Atau. menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun yang terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri. Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda. semakin sulit anda mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang TENANG Read More..